Akar Melayu Ideologi Dalam Sastra

By | November 2, 2020

Hubungan Indonesia-Malaysia dalam sejarahnya kerap diwarnai dengan perilaku atau gerakan yang boleh jadi terwakili oleh kata: merajuk. Perasaan kesamaan sejarah, sentimen keserumpunan, dan migrasi warga Indonesia yang telah berlangsung begitu lama telah melekateratkan kedua bangsa dalam ikatan sosio-kultural. Batas teritorial negara dan persoalan politik, ternyata tidak serta-merta memagari hubungan sosio-kultural penduduk kedua bangsa yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya dan mengakar sebagai sentimen keserumpunan dunia Melayu. Kesamaan perasaan sebagai warga puak Malaysia itulah mukjizat dunia Melayu yang tak mudah dihapuskan begitu saja oleh keputusan politik.

Di sinilah pemahaman sejarah menjadi penting. Sejarah adalah tempat bercermin. Tempat kita belajar menemukan kearifan untuk melangkah ke masa depan. Maka, mereka yang memahami sejarah hubungan Indonesia-Malaysia, niscaya tidak akan menyimpan kerisauan berkepanjangan ketika datang pasir konflik yang seolah-olah mengganggu pandangan masyarakat kita yang tidak memahami sejarah hubungan Indonesia-Malaysia. Sesungguhnya, pasir konflik itu ibarat ombak dalam gelas.

Buku ini dapat dijadikan bahan untuk memahami masa lalu hubungan Indonesia-Malaysia ketika kedua bangsa itu coba menjerumuskan jati dirinya dalam bidang kebudayaan dan perjuangan kebangsaan. Inilah buku yang secara komprehensif, mencoba menarik kesusastraan Indonesia-Malaysia dalam wilayah yang lebih luas: hubungan sosio-budaya Indonesia-Malaysia di tengah politik yang menciptakan konflik. Bagaimanapun, pengetahuan masa lalu tentang persamaan sosio-kultural kemelayuan-kenusantaraan itulah yang melahirkan-mengalirkan-menumbuhkan semangat persaudaraan yang tak pernah lekang.