Aleppo Rusdi Mathari

By | May 11, 2019

“Besok sore kita akan tiba di Allepo, Dik. Menyeduh kopi dan meminumnya di teras hotel yang tembok lobinya bolong-bolong sebab ledakan mortir.”

Aleppo sekarang adalah wabah. Menularkan kemarahan dan kesumat. Melahirkan orang-orang yang setiap hari berpikir dengan membunuh dan kepada Tuhan mereka merasa berbakti.

Kita mungkin akan terasing dengan suasan seperti itu, tapi kita akan tiba di Aleppo besok sore dan minum kopi. Bukan karena kita pernah berbulan madu dan sarapan roti safiha, melainkan sebab kota itu tak pernah benar-benar takluk bahkan oleh kematian. Dan itu penting bagi kita, yang datang ke Aleppo dengan segenap rindu dan cinta.