Catatan Seorang Demonstran

By | February 22, 2021

Catatan Seorang Demonstran’ Sebuah buku tentang pergolakan pemikiran seorang pemuda, Soe Hok Gie. Dengan detail menunjukkan luasnya minat Gie, mulai dari persoalan sosial polotik Indonesia modern, hingga masalah kecil hubungan manusia dengan hewan peliharaan. Gie adalah seorang anak muda yang dengan setia mencatat perbincangan terbuka dengan dirinya sendiri, membawa kita pada berbagai kontradiksi dalam dirinya, dengan kekuatan bahasa yang mirip dengan saat membaca karyasastra Mochtar Lubis.

“Gie”, banyak menulis kritik-kritik yang keras di koran-koran, bahkan kadang dengan menyebut nama. Dia pernah mendapat surat kaleng yang memaki-maki dia ” Cina yang tidak tahu diri, sebaiknya pulang ke negerimu saja”. Ibunya punsering khawatir karena langkah-langkah “Gie” hanya menambah musuh saja.”Soe Hok Gie” bukanlah stereotipe tokoh panutan atau pahlawan yang kita kenal di negeriini. Ia adalah pecinta kalangan yang terkalahkandan mungkin ia ingin tetap bertahan menjadi pahlawan yang terkalahkan, dan ia mati muda.

Semangat yang pesimis namun indah tercermindimasa-masa akhir hidup juga terekam dalam catatan hariannya : “Apakah kau masih disini sayangku, bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.”

“aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan dan harapanbersama hidup yang begitu biru”, Gie
“di tengah2 pertentangan politik ,agama,kepentingan golongan .dia ( soe hok gie ) tegak berdiri diatas prinsip perikemanusiaan dan keailan serta secara jujur dan berani menyapaikan kritik2nya atas dasar prinsip2 itu demikemajuan bangsa”

” Dia (Soe Hok Gie) adalah seorang jujur dan berani.dan engerikan karena ia maju urus dgn prinsip2nya tanpa kenal ampun.sering kali ia bentrok karena dianggap tidak taktis”