EMOTIONS THEORY : Teori Emosi

By | June 18, 2020

DIKENAL sebagai filsuf eksistensialisme terkemuka, Jean-Paul Sartre sesungguhnya punya perhatian yang meluas ke berbagai bidang. Bahkan karya-karya utama yang membuatnya punyareputasi mendunia justru adalah drama-dramanya. Karya Sartre selalu dinilai punya gay a bahasa yang sangat indah dan enak dibaca. Ini membuat tak sedikit para pengamat yang menyatakan karnya seperti jurnaiisme yang brilian.

Namun, anehnya, justru karya besarnya Being and Nothingnesslah, gaya enak dibaca ala jurnaiisme ini tidak tampak. Buku ini memang sering disebut sebagai karya yang sangat indah, dengan gaya bahasa sastra yang rumit. Namun, apa sesungguhnya yang dimaksud Sartre dengan karyanya ini sangat sulit dipahami.

Karya-karya teoritis Sartre memang lebih sulit dipahami dibanding novel dan dramanya. Gayanya yang mengalir, tajam dan sering kalimengejutkan, tidak kita jumpai dalam karya-karya teoritisnya. Kecuali dalam buku ini. Emotions Theory.

Dalam buku, yang sering kali juga dianggap sebagai sebuah esai yang brilian ini, Sartre justru mengupas peran emosi psikologis dalam persepsi fenomenalogi. Sebab, menurutnya, kita cenderung memandang dunia dalam kondisi-kondisi tertentu sesuai konteks obyek dan subyeknya.

Dengan menunjukan manifestasi-mamfestasi emosi seperti benci, cinta atau kegembiraan, Sartre dengan jernih menunjukan bagaimana berbagai faktor tersebut saling mempengaruhi kita secara eksistensial.