Manusia yang menderita adalah manusia yang hidup di pinggiran lingkaran eksistensi. Pusat eksistensi adalah Yang Bathin, Pinggiran eksistensi adalah yang Zhahir. Hanya dengan menggunakan rasionalitas (humanisme) kental yang diagung-agungkan kaum Barat, manusia tidak akan dapat menuju transformasi spiritual menuju pusat eksistensi- menjadi manusia yang utuh (al insanil kamil).