Islam dan Teologi Pembebasan

By | July 29, 2019

Mengapa Teologi Pembebasan ?
Dan Untuk apa?

Adalah dua pertanyaan penting yang harus dijawab sebelum kita membicarakan Nabi Muhammad SAW, dan gerakan pembebasannya. Membebaskan dari apa? untuk apa? dan mengapa? Mem-bebaskan dari penderitaan, takhayul, perbudakan dan ketidak adilan. Pembebasan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia serta memberikan kebebasan berpikir dan berbuat. Inilah gambaran yang ideal dan mulia.

Semasa Nabi SAW masih hidup dan beberapa dekade sesudahnya, Islam menjadi kekuatan revolusioner. Para sejarawan membuktikan bahwa Nabi SAW menggulirkan tantangan yang membahayakan saudagar-saudagar kaya di Mekah yang berasal dari suku yang berkuasa, yakni suku Quraisy. Mereka melanggar norma kesukuan dan tidak menghargai fakir miskin.

Masyarakat yang sebagian anggotanya mengeksploitasi sebagian anggota lainnya yang lemah dan tertindas tidak dapat disebut sebagai masyarakat Islam (Islamic Society). Meskipun mereka menjalankan ritualitas Islam, Nabi bahkan menyamakan kemiskinan dengan kufur dan berdoa kepada Allah agar dilindungi dari keduannya. Penghapusan kemiskinan merupakan syarat bagi terciptanya masyarakat Islam.

Sebuah negara dapat bertahan hidup walau didalamnya ada kekufuran, namun tidak bisa bertahan jika didalamnya terdapat zulm (penindasan).