NAUSEA Jean Paul Sartre

By | September 12, 2019

Dalam novel ini Sartre mengungkapkan pemikirannya tentang eksistensi melalui sosok Antoine Roquentin, lelaki penyendiri yang berencana menulis buku tentang Marquis de Rollebon. Dalam hari-harinya yang datar, Roquentin berusaha menyusun pemikiran-pemikirannya dalam sebuah buku harian demi menemukan makna serta tujuan dari eksistensi manusia. Dengan kebiasaannya menjelajahi berbagai jalan serta mengunjungi kafe-kafe, Roquentin mengamati manusia-manusia di sekelilingnya mulai dari Anny, perempuan yang dicintainya, Lelaki Pelajar, pemilik kafe, para pengunjung kafe hingga potret-potret para tokoh pembangun Bouvile. Dalam pencariannya akan eksistensi, suatu perasaan yang dirasanya sebagai Mual terus mendatanginya. Mual itulah yang kemudian memberinya kesadaran sekaligus menjadi benang merah Sartre dalam menyadarkan para pembacanya untuk malu atas eksistensi mereka.
.
Jean-Paul Sartre lahir di Paris, Perancis 21 Juni 1905. Pada tahun 1964 ia diberi Hadiah Nobel Sastra, tapi menolaknya. Ia meninggal dunia pada 15 April 1980. Ia lebih dikenal sebagai seorang filsuf eksistensialis, walau juga tidak sedikit fiksi yang ia tulis

Category: Uncategorized