PAHAM ALLAH: Dalam Filsafat, Agama-Agama, dan Teologi

By | December 5, 2019

Paham Allah tidak ada. Artinya, tidak ada ide atau konsep tentang Allah. Allah tetap misteri. Manusia memang tidak dapat mengerti dan memahami Allah. Tetapi ia dapat mengenal-Nya. Misteri bukan soal Allah, tetapi soal manusia, soal keterbatasan manusia. Kendatipun demikian, dari masa ke masa, manusia berusaha mencari dan “menangkap”-Nya. Romo Tom dalam buku Paham Allah ini berkesimpulan bahwa Allah itu tetap tinggal misteri. Namun Allah bukanlah misteri tertutup dan mati. Ia berhubungan dengan manusia: secara historis-konkret dalam Yesus Kristus, secara batiniah-spiritual oleh Roh Kudus. Maka sepemikiran dengan Yohanes, Allah sewajarnya dipahami sebagai “kasih”, yang harus menjadi dasar dan tujuan hidup manusia. Dalam buku ini Romo Tom tidak hanya berhasil menemukan pemahaman tentang Allah dari pengalaman, tetapi juga menemukan bahasa tentang Allah berdasarkan pengalaman. Romo Tom berteologi dengan membebaskan diri dari paham Allah dan putra-Nya berdasarkan dogma-dogma belaka.

Buku ini terdiri dari tiga bagian: Keempat bab pertama lebih memakai metode dan refleksi filosofis, dan memikirkan agama dari sudut rasio. Bagian kedua, juga empat bab, mencoba menggambarkan seobjektif mungkin ketiga “agama wahyu”, yakni Yahudi, Kristiani, dan Islam, khususnya berhubungan dengan dengan soal imam-dan-agama. Bagian terakhir, lagi empat bab, mau menyajikan suatu refleksi teologis. Dalam refleksi teologis itu dicoba mendekati masalah paham Allah, sebagaimana dirumuskan oleh aneka agama dan pandangan hidup di dunia.