POST-REALITAS : Realitas Kebudayaan dalam Era Post-Metafisika

By | March 28, 2019

Diawali dengan esai pembuka baru yang membahas Cyberspace dan Cybersemiotics, dan kemudian dilanjutkan dengan bahasan “Post-Teori dan Post-Realitas” sebagai semacam landasan teori untuk semua pembahasan, buku ini membagi pembahasannya ke dalam empat bagian besar. Pertama, Post-Sosial, mengupas kematian sosial, konsumerisme, peleburan realitas dan fantasi di media dan juga seni. Kedua, Post-Hororisme, yang membahas kejahatan yang kian “sempurna” lewat manipulasi teknologi hingga tak ada yang tahu bahwa telah terjadi kejahatan: tak ada korban, tak ada pelaku, tak ada barang bukti. Juga tentang perang, terorisme, dan horor yang tumpang-tindih dalam turbulensi realitas. Ketiga, Post-Demokrasi yang membedah peleburan demokrasi dan anarki, geopolitik, dan mikrofasisme, serta fatamorgana hukum dan ilusi kebenaran. Keempat, Post-Moralitas yang menggeledah fenomena meleburnya hasrat dan kesucian spiritualitas, kebenaran dan kepalsuan, gairah tubuh yang digantikan mesin, pornografi yang melampaui batas-batas hasrat, post-humanitas dan post-femininitas. Pada bagian akhir, pembahasan ditutup dengan uraian tentang apa itu Post-Metafisika sebagai semacam simpul dari semua pembahasan dalam buku ini.