SEPTEMBER Noorca M. Massardi

By | May 7, 2019
sebuha bangsa telah terluka. Luka itu tidak akan pernah terlupakan dan tidak akan bisa terhapuskan untuk selama-lamanya……
*****
“Saya membaca tulisan Noorca sejak tahun 70-an dan menurut pendapat saya, tulisannya bagus. Pendapat saya belum berubah sampai tahun 2006 ini, juga setelah membaca September….”
– Seno Gumira Ajidarma.”Karya ini dibuat dengan cerdas dan cermat (erudit). Bahkan, penulisnya juga menyinggung salah satu asek yang masih menjadi gunjingan sejarah, yaitu tewasnya Arief Rahman Hakim (di dalam buku ini bernama Hikam) tahun 1966, apakah dia sendiri yang gugur atau orang lain…. Sejarawan tentu lebih ketat dalam pengelolaan ruang dan waktu, termasuk aspek kronologis. Namun, di sini pengarang dengan leluasa berpindah dari kondisi sekarang menuju masa lampau, seputar 1965 … Kehidupan metropolitan yang tak luput dari hubungan seksual antarjenis dan sesama jenis, salah satunya digambarkan sebagai “hubungan jasmani sampai ke ujung paling ujung dari segala ujung” …. Buku ini adalah sebuah karya signifikan di antara novel yang biasa membantu proses dekonstruksi dan rekonstruksi sejarah Indonesia kontemporer. Tokoh Niko dalam novel ini adalah pemimpin redaksi majalah Novum. Kita tahu istilah ini berarti “bukti baru” di pengadilan. Masyarakat menunggu naskah ini difilmkan secepatnya. Lantas, Mayjen Theo Rosa yang menjadi dalang kudeta September itu Siapa?”
– Asvi Warman Adam.