SUSASTRA 7 ; Jurnal Ilmu Sastra dan Budaya Edisi : Volume 4 Nomor 1 Tahun 2008

By | August 12, 2019

“Bahwa kota seringkali dilukiskan sebagai feminine bukanlah suatu hal baru. Dalam The Sphinx and the City, Elizabeth Wilson mendeskripsikan bagaimana massa penduduk kota yang mendiami kota-kota Eropa abad ke-19 “kian bercirikan perempuan” ketika mereka dipandang sebagai sebuah ancaman bagi disiplin dan ketertiban. Lebih jauh, Wilson menulis bahwa, meskipun kota dipandang sebagai “maskulin” dari segi bangunan-bangunan dan industrinya, kota juga digambarkan sebagai “feminine” sebagai akibat dari “ketidakpastian dan ketakterpusatannya yang penuh dengan liku-liku”
– Manneke Budiman

—-
Beberapa esai dan penulis di buku ini :
1. Memandang Bangsa dari Kota.
Penulis : Manneke Budiman.
2. Penghayatan Lintas Budaya: Pribumi Menyoroti Tionghoa dalam Sastra Indonesia.
Penulis : Pamela Allen.
3. Seni (dan Sastra) dalam Perkembangan Kota; Living Together, Growing Aprt? Hidup Bersama, Makin Berpisah
Penulis : Marco Kusumawijaya.
4. Seksualitas dan Reproduksi Perempuan dalam Karya-karya Sekar Ayu Asmara.
Penulis : Tinek Hellwig.
5. Goenawan Mohamad: Berpikir tentang Puisi dan Berpuisi dengan Ironi
Penulis : Abdul Rozak Zaidan.
6. Colonial Cities in Motion: Urban Symbolism and Urban Popular Radicalism.
Penulis : Abidin Kusno.