TENGGELAMNYA RUMPUN MELANESIA ; Pertarungan Politik di Papua Barat

By | January 8, 2021
Buku ini pernah ditarik dari peredaran oleh Kejati pada tahun 2007.

Buku ini ditulis berdasarkan fakta ketimpangan sosial, ekonomi, dan budaya rakyat Papua yang diakibatkan oleh kebijakan pemerintah NKRI. Berbagai kebijakan; mulai dari pemberian status UU Otonomi Khusus hingga pemekaran Kabupaten/Kota/Provinsi tak lebih sebagai kepentingan politik Jakarta untuk mempertahankan Papua Barat ke dalam kedaulatan NKRI.
Pemberian Otonomi Khusus dan pemekaran wilayah di Papuan Barat membawa berbagai muatan politis dan berdampak pada meningkatnya penyakit sosial. Seperti miras, penyakit HIIV/AIIDS, jumlah penduduk migran yang semakin membludak, jumlah perkawinan silang yang terus meningkat serta pembunuhan berdalih separatis. Kebijakan ini berdampak pada Rumpun Melanesia di bumi Papua Barat menjadi minoritas dan semakin habis di tanah leluhurnya sendiri.Buku ini lebih banyak menyoroti kebijakn-kebijakan pemerintah pusat atas nama pembangunan di Papua Barat. Seta menunjukkan kepada masyarakat Papua, dari Sorong sampai Merauke, untuk selalu berhati-hati agar tak terperosok lebih dalam ke jurang kepetingan Politik NKRI.
Dengan lantang buku ini mengingatkan bahwa rakyat Papua harus selalu kritis dalam menyikapi berbagai kebijakan Pemerintah Pusat, sebelum menerima berbagai tawaran politik NKRI.Dunia akan mencatat bahwa rumpun Melanesia pernah menjadi pemilik Negeri New Gunea, meski kini hanya tinggal nostalgia yang hanya akan ditemukan dalam sejarah Antropologi Dunia. Papua Barat adalah milik bangsa berumpun Melanesia yang patut dijaga dan ditempatkan sebagai manusia yang mempunyai nilai-nilai, kultur, martabat dan hak yang sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia.