TRAGEDI INTELEKTUAL : Perselingkuhan Politik dan Agama

By | July 26, 2020

Muhammad ‘Abid Al-Jabiri dalam buku ini menampilkan kiprah intelektual dalam dua peristiwa besar yang menentukan dalam sejarah Islam. Yang pertama, yang sudah sangat terkenal dalam sejarah teologi Islam, adalah peristiwa pengujian kepercayaan (mihnah) yang dilakukan oleh penguasa Bani ‘Abbas pada abad kesembilan atas desakan kaum Mu’tazilah. Dalam peristiwa ini, elit penguasa yang berpikir rasional memaksakan kehendak atas rakyat dan mendapat perlawanan yang sangat heroik dari kaum ahl al-hadits yang di antara pemimpinnya adalah Imam Ahmad bin Hanbal. Kedua, ‘nakhbah’ atau bencana yang dialami Ibn Rusyd. Dalam peristiwa ini keadaannya justru terbalik. Penguasa yang didominasi kaum agamawan yang enggan berpikir rasioanl mengadili seorang tokoh yang dengan tak kenal lelah menganjurkan penggunaan cara berpikir burhani, demonstrasi logis atau filsafat. Kalau pada peristiwa pertama pemaksaan cara berpikir rasional telah melahirkan perlawanan yang berakibat kekalahannya sendiri, pada peristiwa kedua ini usaha intelektual untuk melengkapi pertimbangan dengan cara berpikir filosofis melahirkan penghakiman yang mematikannya. Dua peristiwa yang berbeda berakhir dengan akibat yang hampir sama; kemenangan cara berpikir non rasional.