Tukang Kebun

By | February 25, 2019
Tukang Kebun menghimpun 85 lirik tentang cinta dan kehidupan, buah cipta Rabindranath Tagore di masa mudanya. Dalam seluruh karya Tagore, selain tampak betapa besar cintanya kepada alam, juga terlihat betapa besar cintanya kepada manusia dan kehidupan.

Rabindranath Tagore lahir di Kalkutta, India, 7 Mei 1861. Pujangga tersohor ini dibesarkan di tengah-tengah keluarga kaya-raya yang mencintai seni, taat beragama, selain juga dikenal sebagai salah satu keluarga terkemuka pembaharu masyarakat.
Tahun 1877 ia belajar ilmu hukum ke Inggris, namun segera kembali ke India untuk mengelola tanah peninggalan ayahnya. Pada masa-masa itu ia terjun pula ke dalam kancah pergerakan sosial, selain juga menulis lirik lagu dan syair.Karya Tagore banyak sekali, antara lain kurang-lebih lima puluh buku drama, seratus judul syair, empat puluh jilid roman dan cerita pendek, serta beberapa buku esai dan filsafat.
Umumnya ditulis dalam bahasa Benggali, kemudian banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Hal ini membuat nama Tagore kian diperhatikan oleh dunia Barat.Tahun 1901 ia mendirikan Perguruan Santi Niketan (Tempat yang Damai) di Benggala, yang pada tahun 1922 berkembang menjadi Universitas Visva Bharati. Tahun 1913 ia meraih Hadiah Nobel, terutama atas karyanya Gitanjali (1912) yang intinya mempertemukan pandangan dunia Timur dan Barat. Tagore pernah mengunjungi Indonesia dan sempat menulis puisi “Kepada Tanah Jawa”, yang kemudian diterjemahkan oleh Sanusi Pane. Sajaknya Janaganamana dijadikan teks lagu kebangsaan India. Ia meninggal di Benggala, 7 Agustus 1941.