AKAL DAN WAHYU; Tentang Rasionalitas dalam Ilmu, Agama dan Filsafat

By | March 1, 2019

Ditiilik dari sejarahnya, nyaris selalu muncul pertentangan antara mereka yang mendukung akal dengan mereka yang mendukung wahyu. Bahkan tak jarang pertentangan ini hingga mencapai titik ekstrem dengan tuduhan ‘sesat’ atau ‘kafir’ kepada lawannya. Keadaan ini menghadirkan kebingungan bagi kalangan muslim awam. Banyak otoritas Islam yang tak sepaham terkait posisi dan peran akal dan wahyu. Jalaluddin Rumi misalnya, sang sufi ternama ini, tak jarang melecehkan mereka yang menggunakan akalnya.

Ditambah lagi pandangan Ibn Taymiah, seorang teolog yang tak kalah pedas mengkritik penggunaan logika. Padahal, terlepas dari itu semua, nyata-nyata dalam al-Qur’an disebutkan tentang pentingnya penggunaan akal, di samping keharusan berpegang teguh pada ajaran-ajaran qur’ani. Lalu sejatinya dimana posisi akal dan wahyu yang sebenarnya?

Buku ini berusaha memberikan jawaban terhadap pertanyaan di atas. Lebih jauh, buku ini dilengkapi dengan tema-tema terkait –semisal iman, hati, dll– dan tak lupa pro dan kontra yang mengiringinya. Dan yang menjadikan buku ini menarik adalah karena penulis berhasil menghadirkan narasi dialektis tentang rasionalitas dalam agama, filsafat, dan tasawuf.