ANARKISME : Apa yang Sesungguhnya Diperjuangkan

By | April 12, 2021

Lantas benarkah Emma Goldman sedemikian berbahaya dan mengancam sebuah tantanan hingga ia sempat didakwa sebagai perempuan paling berbahaya oleh pihak otoritas Amerika? Bagaimana mungkin sebuah gagasan mampu menempatkan seseorang dalam posisi sedemikian mengerikannya? Gagasan-gagasannya melampaui era, dan keluar dari anggapan bahwa perempuan hanya mampu membicarakan tentang masalahnya sendiri, tuduhan yang sangat familiar di lingkar gerakan sosial, bahwa feminis terlalu sibuk mengurusi politik ketubuhan ketimbang politik ‘besar’ lainnya. Isu feminisme kerap dianggap sebagai isu kecil di samping (oh maaf, di belakang) politik besar, oh betapa naifnya kita jika tidak menyadari betapa politik dalam lingkar gerakan sosial kita ini dipenuhi dengan testoteron. Tapi anggapan ini niscaya akan patah jika kita baca esai-esai Emma Goldman, sepengamatan saya–dalam hal komposisi isu–Emma Goldman cukup berimbang dalam topik-topik yang dituliskannya. Saya tidak sepenuhnya menentang, dan tidak pula sepenuhnya setuju dengan anggapan ini, namun bagaimanapun juga Politic is Personal, ia adalah pengalaman. Ia datang dalam wujud kepekaan terhadap ketidakadilan harian.

Sederhananya; siapa akan bisa paham mengenai perlawanan agraria jika ia tidak memiliki kemelekatan langsung dengan subjek perlawanannya? Bagaimana seorang mampu menceritakan keampuhan sebuah obat tanpa pernah sakit dan mengkonsumsi obat itu? Orang-orang seperti ini tak ubah seperti pedagang saja, sayangnya banyak dijumpai di sekitar kita. Meski saya tidak menafikan bahwa spektrum gerakan sosial bisa sangatlah luas, toh seorang seniman yang melukis kata LAWAN saja sudah bisa dianggap sebagai aktivis! Dalam buku ini kita kembali diingatkan untuk keluar dari politik simbolisme.