Bulan Turun – John Steinbeck

By | February 13, 2019

Bulan Turun muncul di toko buku selama hari-hari perang tersuram bagi Amerika Serikat. Serangan-serangan Hitler yang keji terus merajalela, dan Pertempuran Stalingrad yang menentukan itu masih sembilan atau sepuluh bulan lagi. Jadi wajar saat Bulan Turun terbit belakangan di musim dingin yang kering itu, kritikus lebih tertarik memprediksi potensinya sebagai propaganda daripada menimbang kepantasannya sebagai sastra.

Bulan Turun terbit dalam dua kali cetak masing-masing sepuluh ribu kopi, keduanya terjual cepat. Seorang kritikus Norwegia memuji Bulan Turun sebagai “epos bawah tanah Norwegia.” Pendekatan propaganda Steinbeck yang afirmatif dan lunak dalam Bulan Turun memantik pertempuran sastra Perang Dunia II paling sengit.
– Donald v. Coers

Perang pecah, dan aku menulis Bulan Turun sebagai semacam perayaan atas bertahannya demokrasi. Tak kusangka bukuku akan dicela. Aku menuliskan orang Jerman sebagai manusia, bukan manusia super, dan sikap ini dianggap lemah. Aku tak bisa memahami ini, dan tampak konyol sekarang saat kita tahu ternyata orang Jerman adalah manusia, dan bisa keliru, bahkan bisa kalah. Katanya aku tak tahu apa-apa tentang perang, memang benar, meskipun aku tak menyangka kaum penyerang dari Park Avenue itu bisa menemukan kesalahanku.
– John Steinbeck.