Pramoedya Ananta Toer dan Kenangan Buru
“Sebagai orang yang kehilangan hak-hak sipil, aku hanya bisa mendengarkan…” Dan seperti bayi-bayi selebihnya modal untuk berkomunikasi hanyalah suaraku: jeritan, raungan, keluhan, rengekan. Dan bila modal komunikasi itu dirampas, ah-ya, siapa yang bisa rampas hak untuk berdialog dengan diri sendiri? Buku ini menuliskan tentang penggalan dari masa-masa Pram menjalani pengasingan di Pulau BUru, masa pembuangan… Read More »