Einstein Mencari Tuhan

By | August 9, 2019

Buku ini mengetengahkan pencarian seorang saintis paling jenius abad 20, Albert Einstein, terhadap isu-isu teologis yang menggelisahkannya. Di dalamnya, didedahkan gejolak seseorang yang suntuk dengan teori-teori matematika dan fisika, namun pemikirannya tidak bisa lepas dari ketertarikannya terhadap isu-isu teologis. Seperti yang kita tahu, Einstein adalah fisikawan kelas nobel, namun terhadap persoalan-persoalan agama, khususnya teologi, sumbangan pemikirannya adalah sesuatu yang berharga yang menandai upaya manusia dalam mengakses Yang Maha Tak Terbatas.

Dalam pencariannya, pertama dia menolak argumen agamanya sendiri, yakni Yahudi, yang menggambarkan Tuhannya sebagai personal, atau Tuhan yang mempunyai kepribadian layaknya manusia. Kata Einstein, Tuhan tidak bisa direduksi menjadi mirip dengan manusia. Baginya, Tuhan tetaplah impersonal, realitas yang tidak ditemukan persamaannya sama sekali dengan manusia dan yang tampak kepada manusia.

Menurutnya, ide Tuhan personal tidak rasional. Begitu pun, dia tidak sepakat dengan argumen agama Kristen yang menyatakan Tuhan terdiri dari tiga komposisi atau Trinitas. Tuhan, bagi Einstein, harus satu, karena kalau tidak, akan terjadi distorsi mekanis dalam sistem otoritasnya terhadap alam raya. Sama dengan Tuhannya Yahudi, Tuhan Trinitas, bagi Einstein, juga tidak dapat diterima secara rasio. (hlm.108).
—-
*Sumber :
http://www•nu•or•id/a,public-m,dinamic-s,detail…