FANTASI : Tiga Ikat Cerita Pendek Amerika Latin Kontemporer

By | October 28, 2019

Saya akan menghadiahi ayah seekor burung beo, tapi pertama-tama saya akan mengajarkan burung itu buat mengatakan: br*ngsek, br*ngsek, br*ngsek sialan, br*ngsek sialan.

“Jorge. Cinta. Dengar,” kata Ruth, merendahkan suaranya, menegakan pahanya, meluruskan kursi itu dan duduk kembali. “Aku ingin kau memperhatikannya, oke?” Bukannya ada sebuah garis. Melainkan ada dua, apa kau mengerti? Selalu ada dua. Dan aku melihat milikmu atau setidaknya aku coba lihat. Aku tahu itu ada, entah di mana. Aku punya saran. Jika menurutmu tidak adil garis macam ini cuma bisa terhapus saat aku bilang begitu, maka buatlah sendiri. Mudah saja. Ini raketmu. Buatlah garis!”

Sinterklas meludahi Papa, dan Papa berkata, “ Kau h*mo b*jingan.”

Mama bilang pada Papa, “Kau yang homo b*jingan,” dan dia juga meludahinya. Dia mengulurkan tangannya pada Sinterklas dan membawanya ke dalam rumah. Mama membawanya ke dalam kamar dan menutup pintu.