Keadilan Tidak Untuk yang Miskin

By | February 2, 2021
Hukum seperti senapan. Menyalak untuk mereka yang tak punya apa-apa. Pencuri semangka, pisang dan sandal harus mendekam dalam bui. Diproses serius dan dikenai hukuman berat. Sebaliknya untuk para koruptor hukum mau diajak negoisasi. Para tersangkanya dibela oleh pengacara unggulan, diberi hukuman rendah dan memperoleh fasilitas istimewa dalam penjara. Kredo semua orang sama dihadapan hukum ternyata bualan. Di hadapan hukum, nyatanya uang dan kedudukan sangat menentukan. Itu pula sebabnya penegak hukum mirip wirausaha yang berbisnis perkara. Ditemani oleh undang-undang dan dikawal para makelar maka hukum jadi barang jualan. Dapat dibeli dan ditawar. Ikhtiar untuk membasmi terasa sia-sia dan tak ada gunanya. Peringkat korupsi masih tinggi, aparat tanpa nurani dan pengacara hilang etika. Dengan lampiran gambar yang lucu, buku ini mengukuhkan kembali keyakinan kita: hukum memang sudah lama hilang di negeri ini. Yang tinggal hanya fakultas hokum, pejabat hukum dan lebih banyak lagi, makelar hukum! Komplotan para bedebah itulah yang tersisa dan bekerja.