Kecerdasan Semiotik : Melampaui Dialektika dan Fenomena

By | January 12, 2020

Manusia adalah makhluk yang terjerat dalam jejaring penanda yang ditenunnya sendiri. Ernst Cassirer mengumandangkan kredo bahwa manusia adalah ‘binatang simbolik’ (animal symbolicum). Dunia manusia adalah dunia yang diciptakan melalui bentuk-bentuk simbolik pemikiran manusia yang bisa kita temukan pada bahasa, filsafat, pendidikan, sains, pakaian, seni, dan/atau apa pun yang bertungkus lumus dengan manusia. .

Melalui simbol dan tanda, manusia menautkan dirinya dengan sesama. Atau dengan kebudayaan yang melingkunginya. Pemahaman seseorang akan tanda atau simbol inilah yang sebenarnya menjadi esensi dari kecerdasan. Semua kecerdasan pada dasarnya adalah kecerdasan memahami dan mengolah tanda. Penulis buku ini menyebutnya: kecerdasan semiotik (semiotic intelligence).

Buku ini tidak bermaksud memampatkan makna kecerdasan pada satu aspek sempit yang reduktif, tetapi justru hendak mewedarkan kejuntrungan ihwal paling fundamental dalam hampir semua kajian tentang kecerdasan. Gabungan pendekatan psikologi kognitif dan semiotika dalam buku ini akan mempertemukan pembaca pada gagasan besar tentang kecerdasan mulai dari Francis Galton, Alfred Binet, Richard J. Herrnstein, Charles Murray hingga Ulrich Nasser, yang berpadu dengan baik di rimba raya semiotika kontemporer mulai dari Umberto Eco, Roland Barthes, Ferdinand de Saussure, hingga psikoanalisis Jacques Lacan.