Melawan dengan Teks

By | December 4, 2020

“Apakah bahasa politik dan psycho-hermeneutic menjadi pisau bermata kembar yang tajam sebagai alat pembunuh Tuhan–agama–kitab suci? Bisa jadi jawabannya ada di buku ini.”
– Koran Tempo, 12 Juni 2005

“Yudhie menyatakan dalam menginterpretasikan agama, manusia sering kali menerima sampah dan kutuknya. Sampah ialah perasaan yang menganggap benar sendiri, sedangkan kutuk sebagai perang antaragama.”
– Media Indonesia, 29 Juni 2005