ONTOANTROPOLOGI; Fantasi Realisme Spekulatif Quentin Meillaasoux.

By | February 22, 2020

Buku ini adalah tentang apa yang disebut sebagai ontoantropologis, yaitu suatu pandangan ontologis yang meletakka manusia sebagai jangkar keberadaan segala sesuatu.

Adalah Quentin Meillassoux yang mencoba, dan berhasil, menunjukkan betapa filsafat kontemporer, seklaipun mengadang-gadang tentang perbedaan (dalam segala bentuk dan manifestasi konseptualnya) sebenarnya tetap mengulangi satu kesamaan, yaitu peneguha korelat manusia sebagai jangkar keberadaan ontologisnya.

Quentin Meillassoux sendiri―yang oleh Alain Badiou disebut sebagai pembuka jalan baru bagi filsafat kontemporer―tidak benar-benar mampu keluar dari korelat-korelat kemanusiawian. Dengan menggunakan peluru kendali psikoanalisis Lacanian, Hizkia Yosie Polimpung berusaha menembakkan kritik dahsyat terhadap realisme spekulatif Quentin Meillassoux yang disebutnya sebagai fantasi yang meluap dari ketidaksadaran.

Namun Demikian, proyek filsafat Quentin Meillassoux utuk menggapai yang absolut tidak pernah segenting dan serelevan ini. Tidak pernah tuntutan agar filsafat untuk membumi dan beraliansi dengan disiplin lainnya (ekonomi, sosio-antropologi, teologi, biologi, fisika, matematika, neurosains, dll.) menjadi semendesak sekarang ini. Denga kapatisnya sebagai suatu rasionalitas absolut yang mampu membatalkan kemausiaan, bahkan kita sendiri, para manusia, membutuhkan filsafat lebih dari kapanpun. Untuk itulah tampaknya tidak berlebihan apabila buku ini berujung pada seruan: FILSUF SEDUNIA, BERSATULAH!.