Para Pelacurku yang Sendu

By | January 3, 2020
Adakah usia tertentu untuk jatuh cinta?
Setelah masa mudanya yang diisi dengan malam-malam bersama pelacur, ia kini wartawan senior dan kritikus musik terhormat, pria lajang seumur hidup yang menimbun diri dengan buku-buku klasik. Ia datang dari keluarga baik-baik, tapi hidupnya tak istimewa. Miskin dan tanpa cinta, walau cinta bukan obsesinya. Dikutuk berumur panjang, sehari sebelum ulang tahunnya yang kesembilan puluh, sebuah Ilham kurang ajar datang dan mengubah jalan hidupnya: untuk pertama kali dalam sembilan puluh tahun, ia jatuh cinta.
PADA usiaku yang kesembilan puluh, ingin kuhadiahi diriku sendiri dengan satu malam yang berluapan cinta liar bersama seorang perawan dewasa. Aku ingan rosa Cabarcas, pemilik rumah terlarang yang akan memberitahu pelanggan -pelanggan setianya setiap kali ia punya gadis baru. Tak pernah aku terpikat oleh pemberitahuannya itu atau oleh godaan-godaan cabulnya yang lain, tapi ia tidak percaya pada kesucian pendirianku. Moralitas pun hanya masalah waktu, katanya sambil tersenyum bengis, kita lihat saja nanti. Ia sedikit lebih muda dariku, dan begitu lama aku tidak mendengar kabarnya hingga mungkin saja ia sudah mati. Namun, setelah dering pertama, kukenali suaranya di telepon, dan tanpa pembukaan apa pun aku berseru kepadanya: “Hari inilah saatnya.”