Risalah Pemikiran Kritis

By | May 27, 2019

Pada tahun 1961-1965 terjadi serangkaian perdebatan dalam suatu kongres yang diadakan di Tubingen oleh Deutsche Gesellschaft fur Sozilogie. Dalam perdebatan itu tampil Karl Raimmund Popper (1902-1994) dengan membuka diskusi mengenai logika ilmu-ilmu sosial yang dituangkannya dalam 27 butir tesis. Kemudian, seorang tokoh Mazhab Frankfurt, Theodor W. Adorno (1903-1969), menanggapi pengantar pembuka tersebut. Disinilah mulai terlihat bibit-bibit perselisihan pendapat antara Popper dan Adorno.

Pendekatan tersebut diajukan oleh Jurgen Habermas di pihak Adorno dan Hans Albert di pihak Popper. Dalam perdebatan tersebut, pihak Adorno menuduh tesis-tesis dari pihak Popper berada dalam garis pemikiran positivme logis, sebuah garis pemikiran yang ditentang keras oleh Mazhab Frankfurt, yang dianggapnya sebagai saintisme. Kritik pedas terhadap aliran ini muncul dalam artikel yang ditulis oleh salah satu dedengkot Mazhab Frankfurt, Max Horkheimer (1895-1973), di dalam bukunya Traditionelle und Kritische Theorie. Popper dengan pendiriannya yang disebut rasionalisme kritis menolak tuduhan tersebut.

Buku Risalah Pemikiran Kritis ini memuat penjelasan-penjelasan yang bersifat menjernihkan persoalan dan argumen-argumen penguat bagi pandangan-pandangan pihak Popper. Jawaban-jawaban atas berbagai keberatan, sanggahan, penolakan dan bahkan kesalahpahaman dari para pengritiknya, disajikan dalam buku ini. Buku ini merupakan bacaan wajib bagi para peminat filsafat atau filsafat sosial. Terlebih lagi, anda yang tertarik pada filsafat Jerman atau sosial Jerman, perlu mengkaji buku ini.