Seks dan Revolusi

By | January 29, 2020

Buku Seks dan Revolusi adalah sejumlah esai panjang yang merefleksikan visi eksistensialis Sartre tentang dua tema utama, seksualitas dan revolusi. Seks tidak hanya bisa dipandang dari satu sisi saja, yakni pemenuhan hasrat seksual. Seks adalah suatu hal yang harus dijabarkan secara mendetail dengan karakter dan fungsi yang melekat padanya. Sartre juga memberikan ulasan yang lebih mendalam dan dinamis tentang revolusi-revolusi besar muncul pada abad ke-20. Ia mendedahkan keterkaitan antara pengalaman historis kolektif itu dengan kesadaran individual, terutama pada kaum libertarian penganut doktrin kebebasan yang selalu kritis. Di samping itu, esai-esai tentang revolusi ini pun menyaran pada suatu bayangan ke depan, yakni peristiwa-peristiwa besar yang menyusul kemudian.

Jean-Paul Sartre (1905-1980) merupakan seorang filsuf dan penulis Perancis. Ialah yang dianggap mengembangkan aliran eksistensialisme. Sartre menyatakan, eksistensi lebih dulu ada dibanding esensi (L’existence pr’c’de l’essence). Artinya, manusia akan memiliki esensi jika ia telah eksis terlebih dahulu dan esensinya itu akan muncul ketika manusia mati. Pada tahun 1964 ia diberi Hadiah Nobel Sastra, tapi ia tolak.