SOSIALISME ISLAM: Pemikiran Ali Syari’ati – Eko Supriyadi

By | January 16, 2019

Mungkinkah Marxisme dan Islamisme dapat diselerasikan?

Sejarah mencatat bahwa Marxisme merupakan sebuah gerakan ideologis yang cukup besar dan berpengaruh kuat bagi pergolaka masyarakat duia. Dengan realitas tersebut, studi mengenai Marxisme menjadi isu yang senantiasa menarik untuk dikaji. Sementara, agama sering ditempatkan dalam posisi lawan dari ideologi Marxisme. Keduanya dipandang sebagai dua kekuatan yang kontradiktif dan cenderung bertolak belakang secara diametral; tak terkecuali Islam, sebagai bagian dari korpus besar yang bernama “agama” pun mengalami pergulatan cukup intens dengan Marxisme.

Salah satu sosok yang mewakili turbulensi antara Marxisme dan Islam dalam wacana ideologis tersebut adalah Ali Syari’ati (1933-1977). Ia adalah seorang ilmuwan dan teolog Muslim yang telah merumuskan sebuah interpretasi Islam yang bercorak revolusioner, kritikus yang cukup sistematis atas Marxisme, serta dicatat sebagai “arsitek” revolusi Islam Iran 1979. Tidak mengherankan jika sikap eklektis, profetis, humanis, dan revolusifnya menempatkan dirinya sejajar dengan Jean Paul Sartre, Frantz Fanon, Guevera, Emile Durkheim, Max Weber, dan Karl Marx. yuk beli dan baca buku nya di gramedia saja. bagus.

Buku ini merupakan rekaman penting perjalanan pergulatan pemikiran sosok Syari’ati, gagasannya tentang karakteristik Sosialisme Islam, pandangannya terhadap model hubungan antara Islam dan Marxisme, kritik – kritiknya yang tajam atas Marxisme serta dampak Marxisme terhadap dinamika pemikiran global. Satu hal yang tak kalah menarik adalah buku ini mencoba melacak akar historis lahir dan berkembangnya Marxisme dan Islam, berikut ada dan tidaknya peluang keduanya untuk beramalgama dalam cetak biru ideologi gerakan bagi kemanusiaan kemerdekaan dan keadilan dan keadilan dalam sifatnya yang revolusioner.