Sufisme Persia dan Gagasan tentang Waktu : Seri Pengantar Tasawuf

By | June 22, 2019

Kebudayaan Kristen banyak mengajarkan pemikiran tentang waktu. Kita menemukan, misalnya, teka-teki Augustine tentang waktu dan ukurannya, relativitas Eintein, tidak ketinggalan pula antinomi Kant tentang waktu. Lebih terkini lagi, sebagian telah memikirkan waktu sebagai dimensi keempat atau memandang asimetri temporal yang tampak dari semesta, sementara yang lain tertarik dengan gagasan ‘ledakan besar’ (big bang), ‘lubang hitam’ (black holes), dan ‘senar’ (string).

Bagaimana kebudayaan Islam mengembangkan teori tentang waktu? Dunia Islam menjelaskannya secara beragam, dan mistisisme Islam secara khusus mengaduk konsepsi yang tampak kontradiktif ini, dari pemahaman yang temporal menjadi pemahaman yang terpadu, tentang pengalaman manusia.

Risalah ringkas ini berupaya memaparkan, bahwa dalam dunia Sufi gagasan tentang waktu erat kaitannya dengan praktik dan pengalaman spiritual. Istilahh-istilah yang populer dalam khazanah mistik, waqt, hal, an, baqa’, dan sejenisnya, kesemuanya mengakar dari pemahaman tentang waktu dalam perspektif mistik kaum Sufi. Ini, secara gamblang, juga akan menjelaskan muasal kemampuan kaum Sufi menarik jangka waktu besar menjadi momen-momen pendek, atau menarik keluar waktu menuju durasi panjang yang susah dipahami, menggulirkan waktu, atau merentangkannya.