CINTA, GURU, DAN KEWALIAN DALAM SUFISME AWAL; Seri Pengantar Tasawuf

By | June 16, 2019

Cinta, guru, dan kewalian, merupakan konsep ataupun doktrin yang tak bisa dipisahkan dari khazanah Sufisme. Ribuan halaman kitab dan buku, baik dari masa lalu maupun sekarang, telah diisi oleh kajian-kajian yang mendalam tentang tiga tema penting ini. Makanya menggabungkan ketiganya dalam satu diskursus yang sinambung menempati nilai signifikan tersendiri.

Buku kecil ini menampilkan tiga genre kajian atas Cinta, Guru, dan Kewalian (walayah) dalam Sufisme. Kajian atas tema cinta dirunut akarnya dari masa Rabi’ah, hingga akhirnya ke Ruzbihah al-Baqli, dan lebih memfokuskan pada penelusuran atas tingkatan-tingkatan cinta yang didaftar oleh para ulama terkemuka Sufi dalam periode tersebut, di antaranya: Ja’far Sadiq, Hallaj, Daylami, ‘Ain al-Qudat dan Ruzbihan. Tema guru, dengan titik tekan pada kajian historis, bermaksud menyelidiki jejak-jejak guru Sufi Persia dalam konteks pengaruhnya bagi perkembangan Sufisme dan tarekat di wilayah non-Persia. Sedangkan tentang kewalian, di sini, secara lebih komprehensif, membahas muasal dan perkembangan konsep walayah itu sendiri, dengan penekanan pada sistem pemikiran Hakim Tirmizi tentang dua jenis wali dan gagasan Khatm al-Walayah (penutup para wali), di mana gagasan ini di kemudian hari banyak mempengaruhi gagasan mistik Muhy ad-Din Ibn ‘Arabi.