FALSAFAH KENABIAN; Monoteisme Teoretis dan Praktis yang Bersifat Individu dan Sosial

By | April 14, 2020

William C. Chittick (2007) menyatakan bahwa tujuan akhir agama dan seluruh upaya manusia adalah membangkitkan intelek. Intelek dalam hal ini menurut Chittick adalah jiwa yang telah mengetahui dan mengaktualkan potensinya.
Murtadha Muthahhari dalam buku Falsafah Kenabian ini ingin menyampaikan kepada kita bahwa sebuah keyakinan mengenai wahyu dan kenabian lahir dari sebuah konsepsi partikular yang terkait dengan manusia dan alam semesta. Hal ini berhubungan dengan sebuah kepercayaan bahwa universalitas bimbingan sebagai bagian dari konsepsi monoteistik.

Inti ajaran agama adalah kesempurnaan pandangan dunia tauhid/ monoteisme. Pencapaian derajat tauhid jika dikaitkan dengan pendapat Chittick mestinya dicapai melalui proses intelektual. Pada tingkat inilah peran kenabian sebagai salah satu prinsip yang sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh jiwa yaitu keharusan setiap manusia menerima dan memberikan bimbingan. Proses pembimbingan yang begitu mendasar dalam proses intelek tersebut dalam kerangka pandangan dunia (manusia dan alam semesta) akan mengantarkan kepada monoteisme teoretis dan praktis yang bersifat individu dan sosial.