GANEFO : Olimpiade Kiri di Indonesia

By | October 22, 2020

Setelah #genosida65, keyakinan tentang posisi olahraga Indonesia di puncak keemasan menjadi sebuah anakronisme. Setelah #genosida65, harapan tentang kejayaan adalah memori kelam yang bahkan menjangkaunya dengan mimpi pun sungguh sulit, sesulit membicarakan soal kiri dan komunisme.

Buku ini secara detail menyusuri ulang permulaan menuju “kejayaan” itu dengan fokus pada sebuah peristiwa paling penting dalam pergelaran olahraga sejagat di mana Indonesia bukan hanya sebagai peserta, melainkan sebagai inisiator dan penyelenggara.

Ganefo atau Games of New Emerging Forces yang diselenggarakan pada 10-22 November 1963 itu adalah jawaban Indonesia bahwa negeri jajahan bisa menyelenggarakan sebuah pergelaran olahraga dengan partisipasi luas yang bersandar pada kesetiakawanan politik.

Sukarno atau Bung Karno adalah sosok yang pertama dan utama yang mesti disebut berada dalam pusaran olahraga dunia itu. Sosok ini bukan hanya menjadi penantang keras lembaga besar dunia semacam PBB dalam dua kali pidatonya di New York, tapi juga lembaga-lembaga “penyelenggara dunia” di bidang olahraga semacam Komite Olimpiade Internasional.

Karena sosok dan keberanian serta kharismanya yang menjadi magnet para pemimpin dunia itulah Sukarno menjadi manusia yang sangat berbahaya.