Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) bukan sekadar pengetahuan dan alat yang kita hasilkan dan gunakan. Ia dapat menentukan apa yang dipikirkan dan dilakukan manusia. Inilah paradoks subyektivitas manusia menghadapi persoalan baru. Apa yang dapat saya lakukan dengan waktu hidup saya yang semakin lama semakin cepat dan intensif dewasa ini? Apa artinya tanggung jawab saya terhadap sesama, masyarakat, dan lingkungan, jika waktu yang saya miliki adalah sebuah waktu teknologis, waktu yang ditentukan oleh logika iptek yang tidak saya sadari? Dalam perspektif inilah, seluruh bangunan etika tidak bisa lepas dari pertanyaan siapa kita, tidak terkecuali ketika kita hendak membangun sebuah etika iptek. Iptek tidak bisa indiferen terhadap masalah etika lagi. Bahkan semakin cepat ia berkembang semakin urgen ia berpaling pada etika. Buku ini bermaksud untuk memperbaiki salah kaprah tentang kebebasan ilmu pengetahuan dan teknologi.