Manusia Tanpa Negara

By | March 21, 2021
Esai-esai di dalam buku ini berurusan banyak dengan topik semisal pentingnya lelucon untuk menghadapi hari-hari ke depan yang begitu menegangkan. Seni lelucon di sini dihadapkan pada isu-isu sosial politik, atau sekitaran persoalan lelaki dan perempuan yang sudah tidak ada bedanya, yang pada konteksnya memotret manusia-manusia Amerika. Vonnegut, sebagai seorang humoris yang nakal, dinilai oleh Studs Terkel, sejarawan Amerika, telah menemukan warisan keluarganya dan sejenis humanisme yang tidak populer dan keras kepala. Mini memoar yang menakjubkan ini juga membuat The New York Times Book Review mengimajinasikannya seperti seseorang yang tengah berada di sebuah suasana santai dan mengobrol panjang dengan seorang teman lama.