OPEN SOCIETY : Reforming Global Capitalism

By | January 25, 2021

Membaca judul buku ini dengan pengarang George Soros – sosok kontroversial “who broke Bank of England 1992” – sudah tentu menimbulkan pertanyaan atau keheranan. Buku dengan judul semacam itu, pantasnya dikarang oleh Andre Gunder Frank, Immanuel Wallerstein, Samir Amin, Giovani Arrighi atau Johan Galtung, para pemikir Neo-Marxis dan aliran radikal. Sulit dipahami bahwa Soros seolah ‘bertobat’ dan mengatakan bahwa ekonomi dunia dalam bentuk Kapitalisme Global ini harus dikritisi dan reformasi.

Kita juga akan dikejutkan dengan pandangannya yang tajam tentang peran PBB, kritiknya yang pedas pada peran Amerika Serikat yang selalu memberlakukan standard ganda, peran IMF dan Uni Eropa.

Namanya mulai dikenal di Indonesia ketika dia ditengarai sebagai sosok pelaku pasar uang yang memporakporandakan ekonomi negara-negara Asia dalam krisis moneter 1997 – 1999. Bab 8 secara khusus menarik, karena di sana ditulis pertanggungjawaban Soros akan apa yang diperbuatnya dalam krisis moneter 1998 terhadap Indonesia. ​

Berguru pada Karl Ropper, ia membangun filsafatnya sendiri dalam menggumuli kehidupan duniapasar uang dan kehidupan pribadinya yang dipandu oleh dua kata kunci: yaitu “refleksivitas dan falibilitas”

“Falibilitas merupakan batu penjuru, tidak hanya dalam pandangan hidup saya tentang dunia, tetapi juga merupakan identitas pribadi dan dengan demikian tercermin dalam perilaku.