Steppenwolf Herman Hesse

By | June 5, 2019

Ia menyebut dirinya Steppenwolf–Serigala Padang Rumput. Tinggal di sebuah loteng, ditemani dua koper dan sebuah lemari besar penuh buku. Ia tidak buas, hanya lias, penyendiri, dan sangat pemalu.

Ia genius. Menggabungkan kecerdasan dan kedahysatan Nietzsche dengan kelembutan serta kasih sayang Sidharta Gautama. Naluri bertahan hidup bersama intuisi akan kematian ia ciptakan dalam dirinya dengan harmoni yang terus berubah. Siapakah yang akan keluar sebgai pemenang dalam memperebutkan “diri sejatinya”.

Tema-tema khas dalam karya Hermann Hesse adalah campur-aduk antara mistisisme Timur dan rasionalisme Barat. Steppenwolf, yang sering juga disebut sebagai novel biografisnya, adalah karya yang sangat puitis tentang petualangan sang jiwa mencari “pembebasan”.

Harry Haller – sang Steppenwolf, si penyedih yang menyendiri, selalu terlibat dalam pertempuran antara naluri purba sang serigala melawan si manusia rasional yang hidup ditengah-tengan masyarakat borjuis. Kemudian, hidupnya benar-benar berubah ketika ia berjumpa dengan si lembut yang nyaris tidak tersentuh, Hermine…

Apa yang terjadi antara sang Wolf dengan sang gadis..?