“Kisah kepahlawanan yang ditampilkan buku ini tidak dipenuhi gegap gempita pertempuran melawan musuh, bau mesiu, anyir darah, atau dentuman meriam. Sebutan pahlawan bersifat relatif terhadap sekelompok orang pada suatu kisaran waktu tertentu. Kita yang tumbuh dewasa pada masa sekarang, barangkali kehilangan kedekatan dengan kisah-kisah perang merebut kemerdekaan. Sama sekali bukan mengecilkan arti dan jasa para pejuang yang gugur dan layak disebut pahlawan itu. Rentang masa yang panjang, menyesap rasa dari kejadian tersebut. Ketidakbersaksian kita terhadap sejarah masa perang membuat kita asing dengannya. Bagi kita, jauh lebih mudah menganggap sepasukan regu pemadam kebakaran yang menyelamatkan rumah tetangga sebelah dari amukan api atau atlit bulutangkis yang membawa pulang Piala Thomas sebagai pahlawan. Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani; ksatria. Lantas pantaskah Velasco disebut pahlawan? Jawabannya: sangat pantas. Sebab ia berjuang untuk kemuliaan diri. Inilah pertempuran maha hebat manusia: Berperang melawan diri sendiri. ”