Category Archives: Sejarah

Kraton Surakarta dan Yogyakarta 1769-1874

Penulisan sejarah Indonesia di masa kolonial umumnya ditulis berdasarkan sumber-sumber Barat peninggalan administrasi kolonial. Kecenderungan para sejarawan yang terlalu menggantungkan sumber kolonial ini menjadi salah satu penyebab gagalnya historiografi Indonesiasentris yang telah dirintis oleh sejarawan Indonesia Sartono Kartodirdjo. Buku ini adalah sebuah kompilasi dokumen-dokumen Jawa yang mencakup berbagai permasalahan; politik, hukum, ekonomi, agraria, pedesaan, adat… Read More »

Dunia yang Hendak Kita Wujudkan: Tujuan-Tujuan Revolusioner Abad XXI

Pencapalan intelektual Samir Amin yang mendunia memungkinkan dia untuk merespon berbagai isu yang luas dengan cara yang benar-benar mudah dan sederhana International Journal of Middle East Studies Dunia yang Hendak Kita Wujudkan menyajikan suatu potret yang menyeluruh dan sejarah politik abad 21 dan suatu pendekatan yang mengkaji budaya politik yang serius. Samir Amin menawarkan analisis… Read More »

Menyeberangi Sungai Air Mata: Kisah Tapol ’65 dan Upaya Rekonsiliasi

Tujuh anak muda ingin tahu kejadian sebenarnya peristiwa 1965. Namun mereka tak bisa menjawab pertanyaan: untuk apa? Lalu sebuah matakuliah memberi mereka alasan. Mereka pun pergi menemui beberapa mantan tapol. Bersama para korban, mereka menyusuri kembali sejarah kelam bangsa ini. Kenyataan kekerasan, penderitaan, kejahatan dan dendam membuat mereka tersandung. Hati dan budi mereka tergugat: Apakah… Read More »

Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan

“Engkau tahu siapa saya? Saya Musso. Engkau baru kemarin jadi prajurit dan berani meminta supaya saya menyerah kepada engkau. Lebih baik meninggal daripada menyerah, walaupun bagaimana saya tetap merah putih.” Karena prajurit ini memang tidak bermaksud menembak mati Musso, ia lari ke desa di dekatanya. Sementara itu pasukan-pasukan di bawah Kapt. Sumadi telah datang. Musso… Read More »

Yogyakarta di Bawah Sultan Mangkubumi 1749 – 1792 : Sejarah Pembagian Jawa

Pembagian Kerajaan Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta lebih berupa serangkaian proses ketimbang suatu peristiwa. Diawali dari pendakuan wilayah, proses ini berkembang menjadi sengketa. Perang bersenjata, perundingan-perundingan politis, upaya-upaya penyatuan melalui perkawinan, hingga akhirnya pengukuhan-pengukuhan identitas. Proses rumit ini hanya mungkin berlangsung secara damai karena ada sosok pemimpin yang andal, Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan… Read More »

PRAGMATISME: Sikap Hidup dan Prinsip Politik Luar Negeri Amerika

Buku ini memberikan gambaran awal kedatangan bangsa-bangsa Eropa diawali dari alasan kehadiran mereka di Benua Amerika dan bagaimana cara mereka menghadapi dan melampui kendala hidup. Masyarakat Amerika menganut asas demokrasi liberal dan falsafah pragmatisme yang tercermin dalam sikap politik luar negeri Ronald Reagan. Wilayah politik luar negeri era Reagan yang dikaji dalam buku ini adalah:… Read More »

Seri Buku Tempo: 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika

Minggu, awal April 2015. Sekitar 3.500 orang dari berbagai–lapisan–warga sipil, polisi, dan tentara–tumpah-ruah memenuhi Jalan AsiaAfrika, Bandung. Mereka bersih-bersih untuk menyambut tamu Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA). “Ribuan warga Bandung mau menjadi apa saja untuk acara ini,” kata Wali Kota Bandung RidwanKamil. Ada yang sukarela menjadi pemandu tamu, fotografer, sampai penjaga keamanan; tak sedikit… Read More »

Wong Blandong: Eksploitasi dan Rehabilitasi Hutan Jati Di Jawa Pada Masa Kolonial

Sejarah mencatat bahwa di masa lampau, kayu jati telah menjadi komoditas yang tidak terpisahkan dari pembangunan berbagai kerajaan klasik di Nusantara-baik kerajaan Hindu – Budha maupun Islam. Bahkan, kayu jati pun digunakan sebagai bahan utama pembuatan kapal – kapal militer guna memperkuat pasukan maritim di Nusantara. Hutan jati yang membentang di sepanjang wilayah utara Jawa… Read More »

HEAVY METAL PARENTS: Identitas Kultural Metalhead Indonesia 1980-an

Ketika popularitas heavy metal menanjak di kancah budaya populer dunia pada era 1980-an, kaum muda di Indonesia mengonsumsi musik ini sebagai salah satu bentuk perlawanan terhadap nilai-nilai sosial, politik, dan budaya Orde Baru. Mereka pula yang pada masa selanjutnya bangkit dan menunjukkan karakteristik jatidiri yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya, termasuk mendorong Reformasi 1998. Ketika generasi… Read More »