Pergantian abad dan milenium secara alamiah bukanlah fenomena spesifik. Saat itu tetap saja dindai dengan tenggelamnya Matahari. Namun bagi sejarah manusia, penuhlah ia akan makna dan riwayat. Sementara peristiwa hari kemarin tenggelam menjadi sejarah, bak mentari sore, peristiwa baru lahir, mencipta sejarah baru.
Indonesia di transisi milenium memang bukan riwayat manis untuk diceritakan. Masih dalam kemelutnya sendiri, ia juga dihimpit oleh dinamika perubahan dunia. Ia terpapar pada dinamika tersebut, dan mendapat pesan niscaya dari berbagai penjuru untuk tidak saja menerima perubahan yang terjadi, tetapi seraya dengan itu juga mengubah dirinya. Spektrum perubahan itu amat luas-terentang dari sosial-politik dan ekonomi, hingga teknologi dan gaya hidup individu.
Buku ini merupakan metamorfosis edisi khusus Kompas-35, rangkuman pemikiran fundamental akan persoalan dan tantangan pokok yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini, tetapi analisis yang ada menjangkau jauh ke masa depan, masa Abad ke-21.
———–
Para Penulis (kontributor) :
A. Muis, A. Tony Prasetiantono, Ace Suhaedi Madsupi, Agnes Aristiarini, Ahmad Suaedy, Ali Alatas, Alois A. Nugroho, Amru Hydari Nazif, Andrey Andoko, Anggito Abimayu, Antonius Suwanto, Ashadi Siregar, Asvi Warman Adam, Atmakusumah, Azyumardi Azra, Benny Adrian, Bondan Winarno, Budi Santoso, Daniel Dhakidae, Dipo Alam, Djisman S. Simanjuntak, Dudy Sudibyo, Edi Sedyawati, Emil Salim, Fachry Ali, Fandri Yuniarti, H. Witdarmono, Hadi Soesastro, Harry Wibowo, Hermawan Kartajaya, Hermawan Sulistyo, I. Wibowo, Ikrar Nusa Bhakti, Indroyono Soesilo, Irwan Abdullah, Irwan Julianto, Ishadi S.K., Iskandar Alisjahbana, dll.