Tarian Setan

By | March 5, 2019

Hasqil, seorang tokoh antagonis yang tamak, licik, haus kekuasaan, terusir dari keluarga dan sukunya karena melakukan percobaan perkosaan terhadap anak gadis kepala suku. Memulai hidup di sebuah suku sebagai pendatang, Hasqil berbisnis sepatu kuda dan senjata. Agar bisnisnya lancar, cara licik dan tak halal ia gunakan. Dia pancing keributan agar terjadi perang antarsuku, sehingga senjatanya laris di pasaran. Berkat kelicikannya pula, Hasqil bisa menduduki kursi kepala suku. Padahal dalam tradisi suku-suku di Arab, kepala suku mesti putra asli, tak pernah pendatang. Bermitra dengan kepala suku adikuasa Romawi, Hasqil mendirikan menara kembar, simbol kekayaan miliknya dari hasil mengisap ekonomi rakyat. Perlawanan pun muncul, dipimpin oleh puteri mantan kepala suku yang digulingkan Hasqil. Dibantu kekasihnya, sang putri menyusun kekuatan. Setahap demi setahap, mereka memperoleh simpati rakyat, hingga pada saat yang tepat mereka bersatu melawan Hasqil yang dibantu Romawi. Kekalahan Hasqil ditandai dengan robohnya menara kembar yang dia banggakan.

Tarian Setan adalah novel keempat Saddam Hussein, mantan presiden Irak.. Selesai ditulis pada 18 Maret 2003, dua hari menjelang agresi militer ke Irak, naskah novel ini segera dilarikan putri sulung Saddam ke Yordania. Mengambil setting Arab Kuno tahun 1500 SM, Saddam melukiskan sebuah suku yang berada di bawah pengaruh dan kekuasaan asing. Buku ini dibaca agen rahasia seperti Mossad (Israel), CIA (Amerika Serikat), M16 (Inggris) untuk mempelajari karakter dan kepribadian Saddam.