Category Archives: Sosial dan Budaya

THE BIRTH OF NATIONS: Sejarah Kelahiran Negara-negara Pasca Perang Dunia II

Seusai Perang Dunia II, di tahun-tahun awal Perang Dingin, ruang sidang MAjelis Umum PBB dan Dewan Keamanan PBB dipenuhi ahli – ahli hukum internasional yang bergumul dengan kesibukan melahirkan negara – negara baru. Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia. Perancis melepas protektoratnya di Maroko dan Tunisia, serta meninggalkan Indocina (Laos, Kamboja, dan Vietnam). Negara Israel lahir… Read More »

Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia

“Kekuatan buku ini adalah kajian lintas disiplin yang cair, yang dapat mengaitkan hal-hal yang tak terlihat berkaitan, seperti K-Pop dengan identitas Tionghoa dan gaya hidup islami, representasi kekerasan 1965 dengan premanisme dan tatanan politik formal. Buku ini menjawab kebutuhan akan pemahaman yang lebih kompleks tentang politik identitas dan budaya populer di Indonesia sesudah Reformasi. Buku… Read More »

Kraton Surakarta dan Yogyakarta 1769-1874

Penulisan sejarah Indonesia di masa kolonial umumnya ditulis berdasarkan sumber-sumber Barat peninggalan administrasi kolonial. Kecenderungan para sejarawan yang terlalu menggantungkan sumber kolonial ini menjadi salah satu penyebab gagalnya historiografi Indonesiasentris yang telah dirintis oleh sejarawan Indonesia Sartono Kartodirdjo. Buku ini adalah sebuah kompilasi dokumen-dokumen Jawa yang mencakup berbagai permasalahan; politik, hukum, ekonomi, agraria, pedesaan, adat… Read More »

REVOLUSI BOLIVARIAN HUGO CHAVEZ DAN POLITIK RADIKAL

Hugo Chavez adalah nama yang fenomenal. Setelah menduduki kursi kepresidenan, ia segera menggerakkan serangkaian politik radikal yang dijuluki sebagai Revolusi Bolivarian sebuah revolusi yang mengambil inspirasi dari cita-cita Simon Bolivar, seorang pemimpin radikal di Amerika Latin yang hidup di masa kolonialisme. Sebuah revolusi yang didasarkan bukan oleh kharisma pemimpin, melainkan oleh organisasi dan gerakan rakyat… Read More »

Dunia yang Hendak Kita Wujudkan: Tujuan-Tujuan Revolusioner Abad XXI

Pencapalan intelektual Samir Amin yang mendunia memungkinkan dia untuk merespon berbagai isu yang luas dengan cara yang benar-benar mudah dan sederhana International Journal of Middle East Studies Dunia yang Hendak Kita Wujudkan menyajikan suatu potret yang menyeluruh dan sejarah politik abad 21 dan suatu pendekatan yang mengkaji budaya politik yang serius. Samir Amin menawarkan analisis… Read More »

GENOSIDA DAN MODERNITAS: Dalam Bayang-Bayang Auschwitz

J.B. Metz pernah mengatakan,”Jangan berteologi seolah -olah Auschwitz tidak pernah terjadi”. Hal yang sama dapat dikatakan mengenai filsafat. Filsafat saat ini harus menjadi filsafat “sesudah” Auschwitz. Apa artinya Auschwitz sehingga menandai corak filsafat masa kini? Seperti dikatakan Albert Camus, dunia sekarang adalah “a world that cry out for repair”, terutama karena finurder is the problem… Read More »

Menyeberangi Sungai Air Mata: Kisah Tapol ’65 dan Upaya Rekonsiliasi

Tujuh anak muda ingin tahu kejadian sebenarnya peristiwa 1965. Namun mereka tak bisa menjawab pertanyaan: untuk apa? Lalu sebuah matakuliah memberi mereka alasan. Mereka pun pergi menemui beberapa mantan tapol. Bersama para korban, mereka menyusuri kembali sejarah kelam bangsa ini. Kenyataan kekerasan, penderitaan, kejahatan dan dendam membuat mereka tersandung. Hati dan budi mereka tergugat: Apakah… Read More »

MARXISME Seri Panduan

Lebih dari satu setengah abad yang lalu, sesaat sebelum Revolusi 1848 dan menjelang pecahnya beberapa revolusi di Eropa, Karl Marx menyusun garis besar untuk kumpulan teori yang sangat luas dan ditulis dari beragam sudut pandang, yang nantinya akan disebut sebagai Marxisme. Seiring dengan kuatnya pengaruh dari Marxisme, pelbagai interpretasi yang mendekati atau malah justru sangat… Read More »

Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan

“Engkau tahu siapa saya? Saya Musso. Engkau baru kemarin jadi prajurit dan berani meminta supaya saya menyerah kepada engkau. Lebih baik meninggal daripada menyerah, walaupun bagaimana saya tetap merah putih.” Karena prajurit ini memang tidak bermaksud menembak mati Musso, ia lari ke desa di dekatanya. Sementara itu pasukan-pasukan di bawah Kapt. Sumadi telah datang. Musso… Read More »